Samuel Balinsa gagal pindah ke klub Liga 2 Thailand, Lampang FC akibat masalah administrasi. Hal ini terjadi karena keterlambatan penyerahan Sertifikat Transfer Internasional (ITC).
ITC adalah dokumen penting yang menjadi kewenangan untuk diterbitkan federasi dalam hal ini PSSI. Dalam kegagalan transfer Samuel Balinsa ke Lampang FC.
Seharusnya Penyerahan ITC paling lambat pada 7 Januari 2022, sementara sampai sekarang pihak Lampang belum menerima ITC Balinsa.
Perlu diketahui, ITC hanya bisa dikeluarkan setelah Lampang FC melakukan proses Transfer Matching System (TMS).
PSSI punya kewenangan membuat ITC. Namun, Pengurus PSSI Albinus Laurent mengatakan belum ada permintaan pembuatan ITC Balinsa dari FA Thailand.
Masalahnya, hingga tanggal 7 Januari 2022 atau batas akhir pendaftaran pemain di Liga 2 Thailand, PSSI tidak pernah menerima ITC Samuel Balinsa dari Lampang FC.
“Jadi begitu aturannya. ITC hanya bisa dikeluarkan setelah Lampang FC setelah melakukan proses Transfer Matching System (TMS) dan kemudian dikirimkan ke PSSI,” kata Yunus Nusi.
Menurut Yunus, kesalahan utama terletak pada klub Lampang FC yang gagal mengurus TMS yang seharusnya dilaporkan ke Federasi Sepakbola Thailand dan diteruskan ke PSSI.
“Kami sampai detik ini tidak pernah menerima itu. Jadi bagaimana kami mau mengeluarkan ITC? Jadi jangan menyalahkan PSSI. Bukan PSSI menghambat atau menghalang-halangi sang pemain. Tetapi, semua itu ada aturan dan administrasinya,” ujarnya.