Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) telah melarang wasit untuk menghentikan pertandingan agar pemain muslim dapat berbuka puasa di tengah pertandingan selama Ramadan. Mereka bahkan telah mengirim email resmi ke seluruh wasit untuk menerapkan aturan tersebut. Keputusan ini sangat kontroversial dan sedang menjadi sorotan.
Keputusan kontroversial itu muncul setelah sepak bola Inggris memperbolehkan wasit untuk menghentikan pertandingan agar para pemain muslim dapat berbuka puasa. Namun, FFF menegaskan bahwa situasi di Inggris berbeda dengan Prancis.
Mereka berdalih bahwa penghentian pertandingan bertentangan dengan statuta organisasi tersebut. Mereka melarang segala bentuk penampilan yang berbau politik dan agama di dalam arena olahraga.
“Sepak bola tidak mempertimbangkan politik, agama, ideologis, atau organisasi dari para pemainnya. Terserah semua pihak yang terlibat untuk dihormati,” demikian penggalan pesan email yang dikirim FFF kepada wasit dan dikutip oleh Sportbibble.
Menurut laporan The Athletic, wasit di Premier League (divisi teratas Liga Inggris) dan tiga divisi lain di bawahnya telah diminta untuk mengizinkan para pemain muslim untuk berbuka puasa di tengah pertandingan selama Ramadhan.
Mereka memahami bahwa ada kemungkinan waktu berbuka puasa bertepatan di tengah pertandingan. Oleh karena itu, para ofisial pertandingan di empat divisi sepak bola Inggris telah mengeluarkan panduan untuk menggunakan penghentian alami dalam permainan saat waktu berbuka puasa.
Ini memungkinkan pemain muslim mengambil air atau gel energi guna mengisi tenaga saat berbuka.