Aissekiya.com– Koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali belum lama ini mengkritik pedas kebijakan Naturalisasi pemain keturunan yang saat ini digencarkan PSSI dan Shin Tae-yong.
Ditambah lagi dalam proses pendekatan, PSSI menggunakan agen sebagai jembatan untuk memuluskan para pemain keturunan mau di Naturalisasi.
Menurut Akmal, Naturalisasi harusnya pemain tersebut yang menginginkan sendiri bukanlah PSSI yang harus mengejar.
Ia juga mengkritik penggunaan agen dalam hal tersebut yang menurutnya bisa berbau bisnis dari sang agen tersebut.
“Naturalisasi itu harusnya natural. Tidak perlu dikejar-kejar. Apalagi diimingi timnas,” tulis Akmal lewat akun Instagram resmi miliknya.
“Natuturalisasi itu harus atas keinginan sendiri tanpa paksaan. Inilah yang salah kaprah di sepak bola Indonesia. Naturalisasi jadi bisnis agen,” tambahnya lagi.
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan pun merespon kritikan tersebut dengan nada tegas. Ia menjelaskan bahwa agen yang digunakan bukanlah agen untuk negoisasi harga.
Menurutnya agen tersebut sangat membantu PSSI dalam hal pendekatan dan penyampaian informasi yang lebih lengkap. Ditambah lagi agen juga membantu dalam hal pengumpulan data.
Jadi, Ketum PSSI membantah dengan keras adanya bisnis yang dijalankan sang agen disaat PSSI melakukan kontak dengan pemain keturunan.
“Agen adalah perpanjangan tangan dari federasi. Federasi lain pun menggunakan agen untuk menjembatani perbedaan bahasa dan kultur,” jawab Iwan.
“Agen tidak seperti yang Anda pikirkan. Mereka juga membantu dalam melengkapi data. Coba pikir dulu kalau bicara,” sambung pria dengan nama asli Mochamad Iriawan tersebut.