Mbah Slamet, seorang dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah diduga telah memulai aksinya membunuh korbannya sejak tahun 2020.
Namun, saat ditetapkan sebagai tersangka, Mbah Slamet mengaku lupa mengenai identitas korban yang telah dibunuhnya, terutama karena korban kebanyakan berasal dari luar Banjarnegara.
“Setelah kami melakukan pemeriksaan, tersangka mengakui telah membunuh korban-korban sejak tahun 2020, tetapi dia tidak ingat identitas nama-nama mereka karena sebagian besar berasal dari luar Banjarnegara. Ini menjadi kendala kami dalam melakukan identifikasi korban,” kata Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto kepada CNNIndonesia, pada Selasa (4/4).
Selain Mbah Slamet, polisi juga telah menangkap seorang tersangka lain bernama BS, yang berperan sebagai perantara pemasaran alias marketing. BS menawarkan jasa penggandaan uang melalui media sosial seperti Facebook.
“Kami baru saja menangkap seorang tersangka bernama BS. Dia berperan sebagai marketing atau perantara. Tugasnya adalah menawarkan jasa tersebut melalui sosial media, seperti Facebook dan lainnya. Ada beberapa korban yang mengetahui tentang Mbah Slamet dari BS,” jelas Hendri.
Saat ini, korban yang teridentifikasi telah mencapai 10 orang.
Aksi kejam Mbah Slamet terbongkar saat Polres Banjarnegara melakukan penyelidikan atas hilangnya korban PO (53) warga Sukabumi, Jawa Barat yang akhirnya terungkap telah dibunuh oleh Mbah Slamet pada sekitar tanggal 24 Maret 2023.