Aissekiya.com– Direktur Operasional PT LIB, Sudjarno akhirnya buka suara mengenai kemelut hasil tes PCR berbeda yang dialami oleh Persebaya Surabaya sebelum pertandingan melawan Persipura.
Sudjarno memastikan bahwa PT LIB telah melakukan semua hal sesuai dengan prosedur ataupun regulasi yang ada. Menurutnya, Persebaya seharusnya melakukan komunikasi terlebih dahulu sebelum melakukan Tes PCR Mandiri.
Sudjarno juga menegaskan bahwa Tes PCR yang digunakan tetaplah yang resmi dari pihaknya untuk menentukan pemain yang berlaga.
Namun, perubahan skuad bisa saja terjadi 90 menit sebelum pertandingan dimulai. Jadi seharusnya Persebaya bisa berkomunikasi dengan pihaknya terkait masalah tes PCR.
“Hasil tes yang kami lakukan ada sekitar 13 nama dari Persebaya yang positif terpapar COVID-19. Mereka terdiri dari pemain dan ofisial,” kata Sudjarno masih disadur dari situs Liga Indonesia Baru.
“Nama-nama yang positif itu pun tidak kami izinkan untuk berada di stadion saat pertandingan Persebaya kontra Persipura. Mereka juga harus mendapatkan penanganan medis yang semestinya.”
“Pada prinsipnya, tes PCR mandiri bagian dari penerapan protokol kesehatan yang ketat oleh setiap klub. Tes PCR yang dijadikan rujukan adalah yang disiapkan operator yaitu kolaborasi Labkes Provinsi Bali dan Kimia Farma.”
“Sebelumnya ada kasus pada dua klub Liga 1 yang sama dengan Persebaya. Ada yang melakulan tes PCR ulang pada pagi dan sore harinya hasil sudah keluar. Pada beberapa nama, tes pada sehari sebelumnya menunjukkan positif dan setelah dilakukan tes ulang, hasilnya ada yang negatif. Pemain yang negatif itu pun bisa diturunkan pada laga malam harinya.”
“Ingat pada daftar susunan pemain bisa berubah 90 menit sebelum pertandingan. Tentu, perubahan itu bisa dilakukan setelah berkomunikasi dengan kami dan sudah kami cek. Kalau kemudian hasil setiap laboratorium berbeda-beda maka kami tidak memperdebatkan hasil karena dari sisi medis yang bisa menganalisis hal tersebut ialah tes resmi PCR kami,” ujar Sudjarno.
Senada dengan PT LIB, Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan juga meminta kepada seluruh klub untuk tetap mematuhi regulasi yang ada di BRI Liga 1.
“Semuanya mesti berpatokan pada Regulasi BRI Liga 1. Pada regulasi sudah dijelaskan secara jelas tentang mekanisme tes COVID-19 dan turunannya,” kata Iriawan dalam laman Liga Indonesia Baru.
“Dengan demikian, semua hasil tes PCR harus akuntabel, bisa dipertanggung jawabkan, dan diketahui oleh pihak-pihak terkait.”
“Saya mengimbau kepada semua klub terkait hasil tes COVID-19, agar selalu komunikasi dengan PT LIB dan Satgas COVID-19 BRI Liga 1 sehingga semuanya punya pemahaman, tanggung jawab, dan komitmen yang sama,” tutur Iwan Bule, panggilannya.