Ramai Twitt soal program sepak bola Maroko, netizen singgung Indonesia yang menurut mereka tak mungkin bisa menerapkan program serupa di Tanah Air.
Momen ini ramai menjadi perbincangan setelah Maroko diluar dugaan mampu mengandaskan perlawanan dari Portugal pada babak perempat final Piala Dunia 2022 Qatar.
Dalam pertandingan tersebut, Maroko unggul tipis dengan skor 1-0 melalui sebuah gol yang dicetak oleh En Nesyri pada menit ke-42.
Dengan kemenangan ini, Maroko kembali menciptakan sejarah bagi mereka setelah berhasil lolos ke babak semifinal Piala Dunia untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Kesuksesan Maroko ini tentu menjadi buah bibir karena selama ini negara yang beribukota di Rabat ini bukanlah sebuah negara yang menjadi kiblat sepak bola.
Terlebih lagi perjalanan Maroko di Piala Dunia 2022 Qatar bisa dibilang sangat impresif. Pada babak sebelumnya, Maroko sukses menyingkirkan Spanyol.
Program Sepak Bola Maroko
Keberhasilan Maroko untuk bisa lolos ke babak semifinal Piala Dunia 2022 Qatar ini bisa jadi tak bisa lepas dari program sepak bola yang diterapkan oleh pemerintah.
Dilansir dari unggahan Twitter @FaktaSepakbola, Raja Maroko pada saat tu, Mohammed VI menggagas sebuah program sepak bola yang diluar dugaan.
Program yang diberi nama The Academie Mohammed VI de Football lantas tercipta dengan sebuah misi yang mungkin belum pernah digunakan oleh negara lain.
Bagaimana tidak, pihak kerajaan justru menyasar kalangan anak jalanan agar mereka bisa bersatu dalam sepak bola.
Salah satu produk dari program tersebut adalah pencetak gol semata wayang Maroko ke gawang Portugal, En Nesyri.
Tentu saja keberhasilan En Nesyri ini menjadi sebuah bukti jika bahkan dari anak jalanan pun jika bisa dikelola dengan baik maka mereka bisa menciptakan sebuah sejarah.
Jadi Perbincangan Netizen
Ramai Twitt soal program sepak bola Maroko, netizen singgung Indonesia yang menurut mereka sangat kecil kemungkinan bisa menerapkan program serupa.
Netizen juga mengatakan jika jangan berharap akan ada program serupa yang akan diaplikasikan ke dunia sepak bola tanah air.
Mindset juga menjadi salah satu persoalan yang membuat program ini sulit untuk direalisasikan di Tanah Air.
“Jangan ngarep di Indo, jangan ngarep jangan ngarep”, tulis @EtiPemuja
“Yg kek gini ga bisa diterapin di negeri tercinta Indonesia, mindsetnya maun yang instan”, tulis @ditonrjt.
Selain itu, para netizen juga memberikan apresiasi atas apa yang dilakukan oleh Pemerintah Kerajaan Maroko.
Menurut mereka, dengan menyatukan anak jalanan, akan mengurangi dampak negatif yang biasanya timbul dari anak jalanan.***