Dana yang dibatasi oleh FIFA untuk Indonesia adalah dana FIFA Forward. FIFA Forward adalah dana bantuan yang diberikan oleh FIFA untuk pengembangan sepakbola di seluruh dunia sejak tahun 2016. Program ini telah menyalurkan sekitar 2,8 miliar dolar AS kepada 6 konfederasi dan 211 asosiasi anggota termasuk Indonesia.
Dana ini diberikan kepada setiap asosiasi anggota untuk biaya operasional terkait kegiatan sepakbola, serta bagi asosiasi anggota yang melaksanakan proyek sepakbola spesifik yang terencana untuk tujuan pengembangan sepakbola jangka panjang. Ada pula tambahan dana bagi asosiasi anggota yang paling membutuhkan bantuan untuk menutupi biaya perjalanan dan akomodasi tim nasional mereka serta peralatan sepakbola.
Namun, sebagai sanksi administratif untuk Indonesia, FIFA membatasi penggunaan dana FIFA Forward untuk sementara waktu hingga pemberitahuan lebih lanjut. FIFA akan menilai rencana strategis yang telah disajikan oleh Indonesia sebelum mengangkat sanksi ini.
Sanksi tersebut berlaku sebagai akibat dari pembatalan gelaran Piala Dunia U-20 2023 yang semestinya digelar di Indonesia. Meski sanksi yang diterima tidak seberat dugaan, namun pembatasan penggunaan dana FIFA Forward tentu saja akan berdampak pada pengembangan sepakbola Indonesia.
Sebelumnya, Indonesia mendapat alokasi dana FIFA Forward sebesar 6,2 juta dolar AS untuk periode 2019-2022. Namun, dengan adanya pembatasan ini, penggunaan dana tersebut akan dibatasi dan dievaluasi secara menyeluruh oleh FIFA.
Dana FIFA Forward memang sangat penting dalam pengembangan sepakbola Indonesia. Program ini telah memberikan bantuan besar bagi sepakbola Tanah Air, terutama untuk membiayai kegiatan operasional dan pengembangan proyek sepakbola spesifik.
Dalam situasi seperti ini, peran dan tanggung jawab PSSI menjadi semakin besar untuk memastikan pengelolaan dana FIFA Forward yang efektif dan transparan, serta memperkuat kembali fondasi sepakbola Indonesia untuk pertumbuhan yang lebih baik di masa depan.
